Diburu Singapura Komoditas Kelautan dan Perikanan Indonesia

bibitunggul.co.id – Direktur Jenderal PDSPKP, Artati Widiarti, menyampaikan, ekspor komoditas kelautan dan perikanan tetap mengalami pertumbuhan di masa pandemi. Hal ini terlihat dari data tahun lalu (2020), Indonesia berhasil mengekspor 1,3 juta ton komoditas kelautan dan perikanan dengan nilai sebesar USD 5,2 miliar. Jumlah ekspor tersebut mengalami peningkatan, baik dari sisi nilai sebesar 5,5 persen maupun volume sebesar 6,6 persen dibanding tahun sebelumnya.

Dalam pertemuan virtual antara Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Singapore Food Agency, diketahui bahwa pelaku usaha Singapura menyukai beberapa komoditas kelautan dan perikanan, seperti udang, cumi dan sotong, tuna marlin, swordfish, mahi-mahi, surimi, serta fillet ikan ekor kuning asal Indonesia.

Sepanjang 2020, Indonesia berhasil mengekspor produk kelautan dan perikanan ke Singapura sebanyak 29.660 ton dengan nilai USD 88,9 juta. Produk yang diekspor ke negara tetangga ini adalah udang, kepiting-rajungan, cumi-sotong-gurita, dan tuna. Artati menjelaskan nilai ekspor produk masih memungkinkan untuk ditingkatkan karena kedekatan kedua negara dan kemudahan akses dan fasilitas ekspornya.

“Terdapat lima tujuan pasar utama produk perikanan Indonesia, yaitu Amerika Serikat (40,3 persen), Tiongkok (15,7 persen), ASEAN (11,8 persen), Jepang (11,7 persen), dan Uni Eropa (5,6 persen),” ungkap Artati

Beberapa waktu lalu Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyampaikan, pengembangan perikanan budidaya yang didukung riset kelautan dan perikanan bertujuan meningkatkan ekspor. Ada empat komoditas unggulan di pasar global, yakni udang, lobster, kepiting, dan rumput laut.

“Oleh karena itu, saya sangat mendukung kedua negara melakukan temu bisnis dan kegiatan lainnya dalam kerangka kerja sama Indonesia—Singapore Agribusiness Working Group (IS AWG). Hal ini tentunya untuk meningkatkan perdagangan produk perikanan antara kedua negara,” kata Artati.

Upaya lain yang tengah digencarkan untuk meningkatkan ekspor adalah program prioritas pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal di perairan tawar, payau, dan laut. Kampung perikanan ini diharapkan mampu mengentaskan kemiskinan dan menjaga keberlanjutan ikan-ikan lokal bernilai ekonomi tinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *