Agar Tidak Mudah Sakit, Beginilah Vaksin untuk Ikan Gabus

bibitunggul.co.id – Pemberian vaksin dengan cara direndam dapat dilakukan dengan merendam ikan ke dalam larutan Hydrovac atau Streptovac selama 15–30 menit. Perendaman dapat dilakukan di dalam bak beton/fiber/akuarium atau ember plastik. Dosis yang digunakan sekitar 100 ml untuk 1.000 liter air atau setara 1 ml vaksin untuk 10 liter air.

Namun, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memberikan vaksin untuk ikan gabus seperti berikut.

  • Ikan berumur 3 minggu atau lebih
  • Ikan dalam keadaan sehat, hindari pemberian vaksin pada populasi ikan yang sedang sakit.
  • Suhu air relatif hangat sekitar 25C dan stabil.

Benih ikan gabus yang akan ditebar ke dalam kolam perlu divaksin terlebih dahulu. Vaksin yang digunakan adalah Hydrovac yang dapat mencegah serangan Aeromonas hydrophila atau Streptovac untuk mencegah serangan Streptococcus agalactiae. Pemberian vaksin ikan gabus dapat dilakukan melalui perendaman atau pakan (pelet).

Semprotkan larutan vaksin ke pakan secara merata, lalu keringkan pakan. Pakan yang sudah kering baru bisa diberikan pada ikan. Dosis pakan yang diberikan adalah 2–3 mg/kg bobot tubuh ikan. Pemberian vaksin melalui pakan sebaiknya dilakukan selama 3–7 hari berturut-turut.

Sementara itu, vaksin yang diberikan melalui pakan ikan dapat diaplikasikan pada ikan yang sudah berada di dalam kolam atau melakukan vaksinasi ulang (booster). Vaksin yang akan dicampur ke pelet harus diencerkan terlebih dahulu dengan air bersih, kemudian baru dimasukkan ke alat semprot.

Pertikaian antarikan dapat menyebabkan luka pada tubuh ikan. Luka tersebut dapat membuat ikan lebih mudah terserang parasit seperti Aeromonas hydrophila, Streptococcus agalactiae, Trichodina sp., dan jamur. Oleh karena itu, vaksin diperlukan pada benih yang akan ditebar atau ketika ikan berumur 3 mingguan, agar setelah dewasa daya tahan tubuhnya meningkat.

Ikan gabus terkenal sebagai ikan yang dapat hidup di kondisi ekstrem dan sulit ditolerir ikan lain. Namun, tingkat kematian ikan gabus karena infeksi sekunder terbilang cukup tinggi.  Salah satu penyebab infeksi sekunder adalah karena sifat teritorialnya. Ikan gabus yang sudah berukuran 100 gram/ekor atau memasuki masa kematangan gonad sering bertikai dengan sesama ikan gabus untuk mempertahankan daerah dan pasangannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *