Bisa Tumbuh 5% KKP Targetkan Investasi Sektor Perikanan Untuk Tahun Ini

bibitunggul.co.id – Investasi ke industri kelautan dan perikanan diperkirakan mencapai Rp 6,02 triliun pada tahun 2021.

 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan investasi di bidang kelautan dan perikanan pada 2022 tumbuh hingga 5% pada tahun ini atau menjadi Rp 6,32 triliun.

“(Pertumbuhan investasi) 4% – 5% akan kami dorong dari usaha penangkapan atau budidaya. Sebetulnya selama ini sudah ada ketentuan pemerintah yang bisa menarik investasi, salah satunya memberikan keringanan pajak bagi investasi baru,” kata Direktur Usaha dan Investasi KKP Catur Sarwanto dalam Webinar Peluang Investasi Usaha Kelautan dan Perikanan 2022, Kamis (20/1). 

Hingga kuartal III-2021, total investasi ke industri perikanan dan kelautan telah mencapai Rp 4,11 triliun. Pemerintah menilai bisnis budidaya perikanan masih akan menjadi sektor yang menarik pada tahun ini. 

Di industri kelautan dan perikanan, stimulus itu akan diberikan bagi investasi baru di bidang budidaya, penangkapan, dan pengolahan. 

Keringanan pajak yang dimaksud Catur adalah insentif tax allowance dari Kementerian Keuangan.

Kemudian diikuti oleh investasi di bidang pengolahan sebanyak 27% lalu penangkapan  (perikanan tangkap) serta perdagangan.

KKP mencatat prognosa investasi sebesar Rp 6,02 triliun pada tahun 2021 di bidang kelautan dan perikanan mayoritas atau sebanyak 30%  ditanam pada bidang budidaya.

Program terobosan meliputi bidang perikanan tangkap dengan diterapkannya kebijakan penangkapan terukur di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI), serta pengembangan perikanan budidaya untuk komoditas berorientasi ekspor, khususnya udang.

Sementara itu, untuk pertumbuhan investasi 5% pada tahun 2022 diharapkan bisa dicapai dengan sejumlah terobosan. 

Implementasi ini dibarengi dengan penerapan penangkapan sistem kontrak yang regulasinya diperkirakan selesai pada Februari 2022.

 Mengenai kebijakan penangkapan terukur, rencananya mulai diimplementasikan pada Maret 2022 dengan wilayah perdana WPPNRI 718 Laut Arafura.

Mulai dari usaha penangkapan yang sistemnya akan diatur dalam zonasi dan kuota, docking kapal, kebutuhan perbekalan melaut, bahan bakar minyak, hingga jasa angkutan hasil tangkapan.

Penerapan kebijakan penangkapan ikan terukur membawa peluang usaha turunan yang sangat banyak.

“Tentunya prioritas untuk domestik player, yang utama tetap dari domestik, dari lokal. Bahkan banyak sekali dari pengusaha lokal yang bagus usahanya, itu yang akan kita dorong untuk ikut ke sana,” aku Plt Direktur Perizinan dan Kenelayanan Ditjen Perikanan Tangkap, Mochmad Idnillah.

Di sini KKP akan membeberkan data peluang usaha bidang kelautan dan perikanan, serta menyosialisasikan kebijakan-kebijakan sebagai dasar kemudahan investasi.

 Untuk mempromosikan peluang investasi tahun ini, KKP juga akan menggelar Marine and Fisheries Business and Investment Forum pada Maret 2022.

Pada tahun ini, telah ada investasi senilai US$ 90 juta pada salah satu perusahaan perikanan, yakni e-Fishery. 

“Di sini ajang bagi investor untuk mendapat informasi dan kita beri ruang untuk mendapatkan data peluang-peluang investasi apa aja. Ini tentunya upaya kita melakukan akselerasi,” tambah Catur.

Investasi ini dipimpin oleh Temasek, SoftBank Vision Fund 2, dan Sequoia Capital India. 

 Startup perikanan itu menargetkan untuk merekrut 1.000 karyawan baru tahun ini.

eFishery diharapkan sebagi ‘koperasi’ digital terbesar bagi pembudidaya ikan dan udang. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *