Cara Penanaman Jahe Yang Benar

bibitunggul.co.id – Tanaman jahe akan menghasilkan produksi secara optimal apabila ditanam pada tempat dan lingkungan yang memenuhi persyaratan tumbuhnya. Selain itu, varietas jahe yang secara genetik memiliki sifat produktivitas tinggi juga dapat mempengaruhi produksi. Untuk mendapatkan hasil yang baik, kondisi lahan juga harus diperhatikan, baik tingkat kesuburannya maupun topografinya.

Tanaman jahe dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian tempat sekitar 200—600 m di atas permukaan laut. Akan tetapi, tanaman jahe juga masih dapat tumbuh dengan baik sampai ketinggian 900 m dpl. Curah hujan rata-rata yang dibutuhkan tanaman jahe sekitar 2.500—4.000 mm/tahun dengan bulan basah 7—9 bulan. Suhu tahunan otimal untuk pertumbuhan jahe rata-rata sekitar 25—30o C.

Kondisi tanah yang baik bagi tanaman jahe adalah tanah yang subur, gembur, dan banyak mengandung bahan organik. Jenis tanah yang cocok yaitu tanah-tanah latosol merah cokelat atau andosol. Sementara itu, tekstur tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jahe adalah tanahtanah bertekstur lempung, lempung liat berpasir, lempung berdebu, debu, serta lempung berliat. Untuk derajat keasaman, pH tanah yang dibutuhkan adalah 6,8—7,4. Walaupun demikian, tanaman jahe masih dapat tumbuh dengan baik dengan pH tanah minimal 4,5.

Kelerengan atau kemiringan tanah tempat tumbuhnya tanaman jahe juga perlu mendapat perhatian. Hal itu terkait perakaran yang dangkal dari tanaman jahe tentu berpengaruh terhadap kekuatan tanaman yang tumbuh pada lahan-lahan berlereng. Kemiringan yang baik untuk tumbuhnya tanaman jahe adalah tanah dengan kemiringan kurang dari 3%. Namun, tidak menutup kemungkinan ditanam pada kemiringan yang lebih dari itu.