Inilah Lima Saham Perikanan Yang Terkoreksi

bibitunggul.co.id – Menurut data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), tiga dari lima saham yang mencetak koreksi terbesar pekan ini bergerak di sektor properti, yakni PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU), PT Royalindo Investa Wijaya Tbk (INDO), dan PT Triniti Dinamik Tbk (TRUE).

 Di tengah ambruknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini hingga sebesar 2,36%, lima saham ini mengalami koreksi besar-besaran, hingga terjerembab di daftar pencetak rugi terparah (top losers).

Dua lainnya bergerak di sektor riil yakni emiten pengolahan produk perikanan PT Pratama Abadi Nusantara Industri Tbk (PANI) dan emiten perdagangan bahan baku kertas PT Inter Delta Tbk (INTD).

Saham Top Loser Sepekan

Perusahaan perikanan yang mengangkat mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Freddy Numberi sebagai Komisaris Utama ini masih menunggu persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk tender offer tersebut.

Koreksi terbesar menimpa saham PANI di tengah rencana penawaran tender (tender offer) setelah pengambilalihan 80% saham perseroan oleh investor baru yakni grup Agung Sedayu melalui PT Multi Artha Pratama (MAP). Akuisisi dilakukan di harga Rp 165/saham pada 7 Oktober, atau jauh terdiskon dari harga pasar pada kisaran Rp 312/saham.

Harga tender offer tersebut juga akan dinegosiasikan karena harga pelaksanaan akuisisi yang lebih rendah dari pasar. Namun, biasanya negosiasi tetap mengacu pada harga pasar. Semakin rendah harga di pasar, semakin terdiskon pula harga tender offer.

Dalam pengumuman resmi di keterbukaan informasi (14/10), Direktur Utama PANI, Prilli Budi Pasravita Soetantyo menyampaikan perkiraan jadwal waktu pelaksanaan tender offer adalah tanggal 11 November hingga 10 Desember 2021.

Di sisi lain, ketiga saham properti dan konstruksi (PTDU, INDO, dan TRUE) tertekan setelah pada Oktober sempat menguat, menyusul optimisme pemulihan sektor properti. Aksi ambil untung (profit taking) pun mendera.

Pada pelaksanaan tender offer ini perseroan mengatakan tidak memiliki rencana untuk melakukan perubahan status perseroan dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup (go private).

Namun dalam jangka menengah, ketiga saham tersebut memang tengah tertekan dengan koreksi tahun berjalan (year to date/YTD) sebesar 82,3% untuk PTDU, 77,2% untuk saham TRUE, dan posisi nol perseroan pada INDO.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *