Manfaat Buah Matoa yang Berasal dari Papua

 bibitunggul.co.id – Buah matoa memiliki cita rasa yang unik, seperti campuran antara rambutan dan lengkeng. Namun, terkadang buah ini terasa seperti durian atau bahkan jengkol, rasanya bergantung pada jenis buah.

Buah matoa sebagai tanaman buah yang berasal dari Papua Barat. Kini, keberadaan buah tersebut sudah tersebar di setiap daerah. Di Kalimantan Utara buah ini terkenal dengan nama kasai. Popularitas buah berbentuk seperti lengkeng ini disebabkan oleh manfaat buah matoa yang cukup penting.

Tahukah Anda, sebenarnya matoa termasuk keluarga rambutan (Sapindaceae). Buah ini sudah dilepas sebagai buah unggul yang harus dibudidayakan melalui Keputusan Menteri Pertanian RI No 160/Kpts/SR.120/3/2006

Karena matoa berasal dari Papua yang notabenenya merupakan daerah tropis, buah ini memiliki musim panen pada Oktober hingga Desember.

Masyarakat Papua biasanya menanam matoa dari biji atau secara generatif. Melalui teknik perbanyakan ini, pohon sudah bisa berbuah saat berumur 4—5 tahun. Selain melalui biji, matoa bisa diperbanyak secara cangkok. Pohon yang berasal dari bibit cangkok sudah bisa berbuah ketika berumur 2—3 tahun.

Cita rasa yang tinggi membuat banyak orang menyukai dan menginginkannya. Kondisi tersebut menyebabkan harga jual buah ini terbilang cukup tinggi jika dibandingkan buah-buah tropis pada umumnya. Dengan begitu, manfaat lain dari buah matoa adalah sebagai sumber mata pencaharian bagi masyarakat yang membudidayakannya.

Buah matoa mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, di antaranya vitamin C, vitamin E, mineral, dan tannin. Kandungan tersebut dapat digunakan sebagai penangkal radikal bebas. Sementara itu, biji buah matoa sering diolah menjadi bahan makanan.

Kulit batang matoa juga bermanfaat sebagai obat herbal untuk mengatasi beberapa penyakit, seperti luka bakar, demam, cacar ayam, sakit perut, diare, disentri, batuk, sembelit, penyakit tulang, otot dan sendi, bisul, flu, sakit kepala, serta

Pohon matoa dapat tumbuh hingga setinggi 16 m dengan diameter 90 cm. Batang kayu matoa digunakan oleh masyarakat setempat sebagai bahan bangunan konstruksi ringan. Sementara itu, kulit batang digunakan sebagai pewarna kain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *