Mengenal Kutu Wereng atau Thrips

bibitunggul.co.id  – Jika terjadi serangan berat, daun, pucuk, serta tunas–tunas baru akan mengeriting, menggulung ke dalam, dan kadang pada daun timbul benjolan seperti tumor.

 Thrips dikenal juga sebagai kutu wereng atau kutu bereng. Thrips menyerang dengan cara mengisap cairan tanaman. Akibatnya, bisa merusak sel–sel tanaman. Biasanya perusakan sel–sel ini ditandai dengan bercak–bercak putih mengilap pada daun tanaman karena adanya rongga pada daun yang kehilangan cairan. Bercak tersebut akan berubah menjadi kecokelat-cokelatan. Selanjutnya daun akan mati secara perlahan.

Akibatnya pertumbuhan tunas akan berhenti dantanaman akan menjadi kerdil. Bila di areal pertanaman sudah ada tanaman yang diserang hama ini, sebaiknya tanaman tersebut dibongkar dan dimusnahkan. Hal ini dilakukan hanya untuk menghindari penyebarannya pada tanaman lain yang masih sehat.

Secara umum untuk mengatasi serangan thrips antara lain sebagai berikut.

a) Penggiliran tanaman dengan tanaman yang bukan tanaman bawang, tomat, waluh, dan jenis tanaman memanjat.

b) Pembersihan lahan.

c) Pemasangan perangkap kertas kuning atau boleh juga dicoba dengan pemasangan perangkap warna putih-biru (contoh kasus di lahan pertanaman kentang).

d) Penyemprotan pestisida (insektisida), tetapi ada beberapa catatan yang harus diperhatikan dalam penggunaannya yaitu:

  1.  bila penggunaan pestisida lebih dari satu merek produk, hendaknya digunakan secara bergantian;
  2. penggunaannya jangan melebihi takaran yang dianjurkan;
  3. gunakan bila ada serangan yang sudah melebihi ambang batas yaitu bila dalam satu daun ditemukan lebih dari 10 kutu, bisa dikatakan serangan sudah menghebat;
  4. seluruh bagian tanaman harus terkena semprotan;
  5. selang waktu penyemprotan harus disesuaikan dengan siklushidup hama tersebut (sekitar 20 hari); serta
  6. dengan selang waktu penyemprotan sekitar 10 hari sekali sebelum atau sesudah ada serangan, tanaman akan terhindar dari serangan yang lebih menghebat.

Selain pemberian pestisida lewat penyemprotan, perlu juga dilakukan lewat penaburan di tanah. Hal ini disebabkan oleh adanya kemungkinan banyak pupa yang berjatuhan di tanah sekitar tanaman, sehingga memerlukan pestisida yang ditaburkan ke areal tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *