Site icon Bibit Unggul

Menjadi Pupuk Hayati Beginilah Cara Mengubah Rumput Laut

Jamal memanfaatkan limbah perikanan dan rumput laut sebagai bahan pembuatan pupuk. Pupuk tersebut merupakan zat pemacu tumbuh yang dapat meningkatkan produksi tanaman. Selain itu, mampu melindungi tanaman dari serangan hama sekaligus mengurangi penggunaan pupuk berbahan kimia. Dengan begitu, kualitas tanaman menjadi lebih baik dan pendapatan masyarakat bertambah.

Peneliti Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (BBRP2BKP) Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Jamal Basmal, dianugerahi tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden RI Joko Widodo yang diserahkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Penghargaan tersebut diberikan karena Jamal berhasil mengubah rumput laut dan limbah perikanan menjadi pupuk hayati.

“Diharapkan nantinya produk pupuk hayati yang ramah lingkungan dapat mensubstitusi pupuk kimia. Bahan baku rumput laut yang digunakan untuk produksi pupuk hayati bisa menggalakkan budidaya rumput laut di kalangan petani rumput laut,” tutur Jamal 

Menurut Jamal, pupuk hayati berbasis komoditas perikanan dan kelautan dapat memberikan manfaat dan meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat. Pembuatan pupuk hayati ini dapat menjadi peluang bisnis yang berpotensial. Bahan lain yang dibutuhkan adalah konsorsium mikroba untuk menjamin ketersediaan unsur hara N, P, dan K serta melindungi tanaman dari serangan hama dan pathogen.

Produksi pupuk hayati berbasis rumput laut relatif mudah, sederhana, dan aplikatif. Bahan yang dibutuhkan seperti rumput laut dan limbah perikanan masih melimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal.

BBRP2BKP bekerja sama dengan Bank Indonesia Makassar dan Pemerintah Kota Palopo membangun instalasi alat produksi dan produksi pupuk cair hayati Bumdes Desa Batulicin Irigasi, Kecamatan Karang Bintang, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.

Jamal menjelaskan, di Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan, BBRP2BKP sudah berhasil menginstal alat produksi pupuk cair berbasis rumput laut Gracilaria pada UMKM Singkoweri.

“Instalasi tersebut memberikan banyak manfaat antara lain untuk meningkatkan nilai tambah rumput laut, meningkatkan produksi hasil pertanian, meningkatkan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan substitusi pupuk kimia yang tidak ramah lingkungan jika pemakaian berlebih dengan pupuk cair hayati,” papar Jamal.