Panen Jadi Lebih Mudah,Petani Pasaman Dilatih Gunakan Combine Harvester

bibitunggul.co.id – Hal itulah yang kini tengah digencarkan Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Lewat program Integrated Participatory Development And Manangement Of Irrigation Program (IPDMIP), Dinas Pertanian daerah setempat melaksanakan demonstrasi event belum lama ini.

Implementasi teknologi amat penting dalam keberhasilan sektor pertanian. Teknologi mampu meningkatkan produktivitas sekaligus efisiensi para petani dalam melakukan aktivitas bertaninya.

Febri menjelaskan kalau demonstrasi event merupakan bagian dari rangkaian kegiatan IPDMIP yang dilaksanakan di Kabupaten Pasaman. Tujuannya tak lain untuk mendukung kelancaran proses adopsi teknologi melalui kegiatan demonstrasi peralatan mesin pertanian untuk panen.

“Lokasinya di Lahan Kelompok Tani Sakato Daerah Irigasi Bandar Koto Rajo, Nagari Koto Rajo, Rao Utara,” ujar salah seorang penyuluh, Febri Iswandi melalui keterangan tertulisnya, Rabu (8/12).

Alsintan ini cukup efektif dan efisien digunakan untuk pelaksanaan panen padi sawah, keuntungan menggunakan alat ini antara lain yaitu waktu pelaksanaan panen lebih singkat dengan kapasitas kerja combine rata rata 9 jam per hektar.

“Alsintan yang digunakan pada Demonstrasi Event ini yakni Combine Harvester,” kata dia.

Peserta Demonstrasi Event berasal dari petani peserta Sekolah Lapang IPDMIP sebanyak 75 orang berasal dari Daerah Irigasi Bandar Languang dan Daerah irigasi Bandar Koto Rajo Kecamatan Rao Utara. Acara Demonstrasi Event ini dihadiri oleh Camat Rao utara, Wali Nagari Koto Rajo, Kepala Seksi pada Bidang Penyuluhan, Kepala Seksi Pupuk dan Alsintan Dinas Pertanian Kab. Pasaman, Koordinator BPP Rao Utara beserta jajaran penyuluh, Konsultan IPDMIP Kab. Pasaman.

“Kualitas gabah bisa ditingkatkan, biaya panen lebih rendah dibandingkan menggunakan tenaga manusia,” jelas Febri.

“Pemerintah Nagari Koto Rajo dalam kesempatan ini menyampaikan terimakasih dan mendukung penuh upaya Koordinator Penyuluh beserta jajaran penyuluh BPP Rao Utara untuk mensukseskan program IPDMIP sehingga tercapai sasarannya,” ujar Febri menukil arahan Camat Rao Utara.

Camat Rao Utara dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan IPDMIP sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat petani Rao Utara. Terutama dalam meningkatkan SDM petani melalui SL dengan segala fasilitas sarana pendukungnya.

“Visinya tentu terwudnya petani yang maju, modern dan sejahtera,” pungkasnya.

Dengan kegiatan Demonstrasi Event ini diharapkan terjadinya percepatan adopsi penerapan teknologi Alsintan oleh petani, serta diharapkan adanya konsistensi petani terutama dalam penerapan teknologi yang sudah dikenalkan oleh penyuluh untuk peningkatan produktivitas padi, peningkatan IP, peningkatan akses layanan keuangan dan pemasaran untuk meningkatan pendapatan.

“Mereka adalah petani, penyuluh, petani milenial melalui pelatihan,” kata Dedi.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa IPDMIP harus berperan mendorong proses transformasi dari sistem pertanian tradisional menjadi modern. Untuk itu, SDM-nya harus digarap lebih dahulu.

“Pertanian modern dicirikan masifnya varietas berdaya hasil tinggi, menerapkan mekanisasi dan pemanfaatan teknologi era industri 4.0,” jelas Dedi.

Sistem pertanian tradisional, katanya, dicirikan oleh produktivitas yang rendah, penggunaan varietas lokal, dikerjakan secara manual atau dengan bantuan tenaga ternak. Sistem pertanian ini belum memanfaatkan mekanisasi pertanian serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

“Maka dari itu, pengelola dan penyuluh pendamping di lokasi IPDMIP harus mempunyai semangat untuk meningkatkan kapasitas penguasaan teknologi bagi penyuluh maupun petani.
Manfaatkan segala media informasi untuk dapat mempublikasikan keberhasilan kegiatan IPDMIP,” jelasnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan kunci dari peningkatan kesejahteraan petani adalah memperkuat hilirisasi pertanian dan mengembangkan pertanian modern. Dijelaskannya, ada beberapa ciri pertanian modern. Di antaranya penggunaan varietas unggul dengan potensi hasil tinggi (High Yiedling Variety), Pemanfaatan sarana prasarana pertanian modern (Alsintan), Pemanfaatan IOT melalui smart agriculture dan SDM pertanian yang unggul yang mampu menggenjot produktivitas;

“Saya mengharapkan segenap pengelola dan penyuluh pendamping di lokasi IPDMIP untuk mengembangkan kapasitas usaha poktan dan gapoktan untuk menjadikannya korporasi petani,” tutup SYL-sapaannya-.(Febri/Ez)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *