Pengendalian Hama Dan Penyakit Kacang Panjang

bibitunggul.co.id – Hama tanaman merupakan binatang pengganggu tanaman antara lain berupa tungau dan nematoda hama ini ada yang menyerang daun, akar dan polongnya

Keberadaan hama/penyakit di areal pertanaman kacang panjang biasanya tidak sampai menyebabkan kegagalan panen namun dapat mengakibatkan berkurangnya hasil dan penurunan kualitas kacang panjang yang dihasilkan.  Untuk menanggulangi hama tersebut diperlukan pengetahuan tentang perilaku hama-hama tersebut.

Tungau merah.

Gejalanya adalah daun yang tua berbercak kuning. Kemudian meluas dan seluruh daun menjadi kuning kemudian berubah lagi menjadi merah karat. Penyebabnya adalah tungau merah Tetranychus cinnabaricus Boisd. T. Bimaculatus Harv, T. telatius dan T. cucurbitacearum. Cara pencegahan dan pengendaliannya dapat dilakukan dengan (a) menjaga kebersihan kebun, (b) penanaman dilakukan pada musim penghujan, (c) daun yang terserang dibuang dan hama yang ada ditangkap, (d) melepaskan predator tungau, seperti Phytoseulus permisilis Atk Henr, P. mocropilis Banks, Stethorus gievifrons, S. punctillum, atau scolothrip sexmaculatus,           (d) pemberantasan hama dengan penyemprotan pestisida berbahan aktif oksikuinoks,  atau dikofol. Hama-hama lain yang menyerang tanaman kacang panjang, yaitu penggerek polong, keping polong dan nematoda akar.

Kutu kebul.

Gejalanya adalah secara perlahan daun menguning hingga hampir ke seluruh helai dan warna hijau hanya ada di dekat tulang daun. Pada serangan hebat seluruh daun menguning dan mati.  Penyebabnya adalah kutu kebul (lalat putih).Cara pencegahan dan pengendaliannya adalah (a) melakukan pergiliran tanaman, (b) bila suatu lahan terserang secara terus menerus, pada musim hujan tidak boleh ditanami tanaman inang, (c) pengendalian secara biologi dengan musuh alaminya kumbang Scymnus sp. dan jenis laba-laba (d) pengendalian secara kimia antara lain dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif monokrotofos.

Lalat kacang.

Penyebabnya adalah lalat kacang Phiomya phaseoli Tr atau Agromyza phaseoli Cog.

Cara pencegahan dan pengendalian hama ini adalah (a) lakukan pergiliran tanaman, (b) penanaman dilakukan secara serempak, (c) pada awal penanaman atau pada saat tanaman masih muda, lahan diberi mulsa dari jerami padi atau alang-alang. (d) tanaman yang terserang segera dicabut, dibakar, atau dipendam di dalam tanah. (e) pencegahan dapat dilakukan pada awal penanaman dengan insektisida berbahab aktif tiodikarb sebanyak 10-20 g/kg benih. Insektisida ini dapat pula disemprotkan pada tanaman berumur 8-10 hari, (f) Hama dapat pula dibasmi dengan insektisida berbahan aktif monokrotofos. Penyemprotan dilakukan pada saat tanaman berumur 8 hari. Selain menggunakan insektisida semprot, dapat pula digunakan insektisida yang dipendam dalam tanah, bahan aktif karbofuran  misalnya Furadan 3 G.

Gejalanya daun tanaman muda (umur 14-30 hari) berbintik putih, kemudian menjadi kuning dengan titik cokelat di tengahnya. Titik cokelat tersebut merupakan tempat atau bekas tusukan hama sewaktu menghisap cairan tanaman dan tempat meletakkan telur.

Ulat jengkal.

Gejalanya adalah terdapat bekas gigitan pada tepi daun muda yang semakin lama semakin ke tengah sehingga hanya tersisa tulang daunnya. Penyebabnya Plusia chalcites Esper atau Chrydeixis chalcites Esper. Nama daerah ulat ini adalah ulat lompat, ulat jengkat semu, atau ulat Keket.   Pengendalian hama ini dilakukan dengan menggunakan musuh alaminya yaitu Apanteles sp dan Litomastix sp. Selain itu, pemberantasan dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif fenvalerat.

Penyakit.

Penyakit dapat menyebabkan tanaman terganggu pertumbuhannya. Penyebab gangguan tersebut berupa bakteri, virus, cendawan maupun tanaman yang mengalami kelebihan atau kekurangan unsur hara. Beberapa penyakit yang menyerang tanaman kacang panjang, yaitu:

Karat daun.

Gejalanya mula-mula hanya terdapat bercak kecil berwarna putih, semakin lama bercak menjadi cokelat bertepung dikelilingi warna kuning atau cincin cokelat yang kemudian berkembang menjadi cokelat tua. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Uromyces phaseoli (Pers) Wint yang termasuk Uredinales atau cendawan karat. Pengendaliannya dengan pemilihan benih yang baik dan pengiliran tanaman. Pengendalian dengan cara penyemprotan fungisida.

Bercak daun.

Gejalanya berupa bercak berbentuk bulat. Bercak pada permukaan daun bagian atau berwarna cokelat, sedangkan pada permukaan bawah tampak berwarna hitam. Bercak-bercak tersebut umumnya berbentuk bulat dengan diameter 1-5 mm. Penyebabnya adalah cendawan Cercospora canescens. Pengendalian dengan cara pergiliran tanaman dan penyemprotan dengan fungisida. 

Layu sklerotium.

Gejalanya pada pangkal batang mula-mula terdapat benang-benang putih seperti bulu berubah bentuk menjadi butir-butir bulat atau jorong dan warnanya berubah menjadi cokelat. Penyebabnya cendawan sclerotium rolfsii Sacc yang disebut juga Corticium rolfsii (Sacc) Curzi. Pengendalian penyakit ini dilakukan dengan mencabut tanaman yang terserang lalu dibakar. Pencegahan adalah dengan menjaga drainase agar tetap baik dan mengatur jarak tanam. Pengendalian secara kimia dengan pestisida belum dilakukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.