Saham Perkebunan Terbaik di Indonesia (2022)

bibitunggul.co.id – Seiring dengan melejitnya harga bahan baku dalam beberapa tahun terakhir, terutama kelapa sawit, membuat perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan semakin mantap jejaknya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tren saham yang cenderung selalu naik membuat investor semakin tertarik untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan-perusahaan ini.

Industri penghasil bahan baku merupakan bagian dari sektor pertanian dan sub-sektor perkebunan. Di sektor ini, bercokol perusahaan-perusahaan besar yang merupakan pemain lama dalam bidang perkebunan. Apalagi industri ini berhubungan langsung dengan pangan, sesuatu yang akan selalu dibutuhkan masyarakat, membuatnya sangat menjanjikan dari segi keuntungan.

Tidak ada salahnya jika Anda berminat menanamkan saham di perusahaan perkebunan. Berikut kami berikan daftar 10 saham perkebunan terbaik di Indonesia.

  1. Astra Agro Lestari Tbk (AALI)

PT Astra Agro Lestari Tbk adalah perusahaan perkebunan terbaik saat ini. Emiten dengan kode perdagangan AALI ini merupakan merger dari beberapa perusahaan dan telah berkecimpung di industri perkebunan Indonesia selama lebih dari 30 tahun.

Sampai tahun 2019, perusahaan ini mengelola 287.604 hektar perkebunan yang tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Karena merupakan perusahaan besar dan terpercaya, AALI masuk dalam indeks saham KOMPAS100.

Penawaran saham perdana oleh Astra Agro Lestari dilakukan pada 9 Desember 1997. Saat ini kepemilikan saham publik di perusahaan ini mencapai 20,32% dari total 1.925 saham yang beredar, dan telah mengaktifkan saham syariah. Pada akhir 2021, saham AALI ditutup pada angka Rp 9.500 rupiah dengan P/E ratio 10,7%. Sepanjang semester pertama 2021, Astra Agro Lestari mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 18,014 triliun.

  1. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR)

PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk merupakan perusahaan berbasis kelapa sawit. Didirikan pada 1962, perusahaan ini mengelola 137.000 hektar perkebunan, menghasilkan 19,9 ton sawit per hektar dengan total kapasitas sebesar 4,4 juta ton sawit per tahun.

Pemilik brand minyak goreng Filma dan Kunci Mas ini mencatatkan laba bersih senilai Rp 1,795 triliun pada kuartal ketiga 2021, atau meroket 736% dibanding tahun lalu. Keuntungan (dividen) total yang dibagikan untuk pemegang saham sampai akhir 2021 adalah Rp 531,35 milyar. Saat ini saham Sinar Mas Agro mantap pada angka Rp 4.230, dengan kapitalisasi perusahaan kurang lebih Rp 12 triliun.

  1. Triputra Agro Persada Tbk (TAPG)

Triputra Agro Persada adalah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit di Jambi, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Hingga tahun 2021, perusahaan ini telah mengelola 158.000 Ha kebun kelapa sawit dan 1.400 Ha kebun karet.

Dari segi kapitalisasi pasar, Triputra Agro adalah perusahaan dengan nilai market capt terbesar ketiga dengan nilai kapitalisasi pasar lebih dari 12 triliun rupiah meskipun perusahaan ini baru IPO pada bulan April lalu. Di penghujung tahun 2021 ini, harga saham TAPG mencapai 620 rupiah per lembar dan membukukan laba bersih sekitar 736, 3 miliar rupiah.

  1. Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS)

PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk adalah perusahaan sawit yang membawahi 19 anak perusahaan di Kalimantan Tengah. Luas lahan yang dikelola mencapai 81.000 hektar. Perusahaan ini mulai melantai bursa pada 12 Desember 2013.

Sampai ujung tahun 2021, saham berkode SSMS ini sempat turun di angka Rp 990 per lembar dengan kapitalisasi pasar Rp 9,4 triliun. Sawit Sumbermas Sarana memiliki pendapatan Rp 2,3 triliun dan laba bersih 700,3 miliar rupiah pada paruh ketiga tahun ini. Perusahaan ini juga telah memiliki saham syariah.

Meskipun bukan perusahaan perkebunan dengan nilai saham tertinggi, namun para ahli memprediksi Sawit Sumbermas Sarana akan mengantongi laba bersih hingga 107% pada penutup tahun. Oleh karena itu, ahli-ahli merekomendasikan investor untuk menanam saham di perusahaan ini.

  1. PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP)

Berdiri sejak 1906, PP London Sumatera Indonesia adalah salah satu saham perkebunan terbaik di Indonesia. Emiten ini bergerak di industri perkebunan kelapa sawit dan karet, serta membawahi beberapa anak perusahaan. Perusahaan ini menawarkan saham pertama kali pada 5 Juli 1996 dan saat ini telah memiliki saham syariah.

PP London Sumatera Indonesia menargetkan pertumbuhan pasar sebesar 5% pada 2021. Catatan laba pada kuartal ketiga 2021 cukup baik yaitu 759 miliar rupiah. Diprediksi perusahaan ini akan mengantongi lebih dari Rp 1 triliun laba bersih pada akhir 2021. Pada akhir tahun 2021 ini saham perusahaan berkode LSIP ini berada pada angka Rp 1.185 per lembar, dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 8,15 triliun.

Karena memiliki reputasi panjang dengan fundamental yang solid, LSIP merupakan saham yang cocok untuk pemula di dunia investasi saham.

  1. Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP)

PT Salim Ivomas Pratama adalah perusahaan dalam Indofood Sukses Makmur yang bergerak di bidang agribisnis, sekaligus pemegang brand minyak goreng Bimoli. Perusahaan berkode perdagangan SIMP ini juga terafiliasi dengan PP London Sumatera Indonesia.

Meskipun nilai saham relatif lebih kecil dibanding perusahaan lain, yakni Rp 456 per lembar, namun Salim Ivomas Pratama terbukti mampu membukukan keuntungan yang impresif. Perusahaan ini meraih laba bersih Rp 799 miliar pada kuartal ketiga 2021, membalikkan keadaan dari yang semula rugi Rp 237 miliar pada kuartal ketiga 2020.

  1. Provident Agro Tbk (PALM)

PT Provident Agro Tbk beroperasi di bidang agroindustri dan berada di bawah Saratoga Group. Penawaran saham pertama dilakukan pada 18 Oktober 2012.

PALM menutup tahun 2021 dengan pergerakan harga saham yang baik. Tercatat pada akhir desember ini harga saham PALM 870 per lembar atau sekitar 140% lebih tinggi daripada harga saham PALM di awal tahun.

Namun demikian, pada kuartal ketiga tahun ini, PALM hanya bisa membukukan laba bersih sebesar 149 miliar. Nilai ini jauh lebih rendah dibanding periode yang sama tahun 2020 lalu. Ketika itu, PALM berhasil mencatatanlaba sebesar 889, 5 miliar rupiah.

  1. Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG)

PT Dharma Satya Nusantara merupakah salah satu saham terbaik di bidang agribisnis sawit dan perkayuan. Perusahaan perkebunan ini mulai menawarkan saham kepada publik pada 14 Juni 2013. Saat ini investor publik menguasai 12,9% dari perusahaan ini.

Saham dari perusahaan berkode DSNG ini dijual Rp 500 per lembar. Meskipun terlihat kecil, namun dividen yang telah dibagikan kepada pemegang saham sampai awal 2021 adalah sebesar Rp 130 miliar. Hingga kuartal ketiga 2021, laba perusahaan mencapai Rp 424 miliar atau naik 162% dibanding tahun sebelumnya.

  1. Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA)

PT Tunas Baru Lampung beroperasi di bidang perkebunan kelapa sawit, nanas dan tebu. Penawaran saham perdananya adalah pada 14 Februari 2000, dan saat ini pemilik saham publiknya 41,24%.

Kinerja perusahaan ini cukup impresif pada 2021, yakni mengantongi laba Rp 194,38 miliar atau melonjak 130% dari periode sebelumnya. Dengan saham yang ditawarkan di angka Rp 800 per lembar pada akhir 2021, Tunas Baru Lampung diperkirakan mampu menjaga pertumbuhan perusahaannya tetap stabil selama beberapa waktu ke depan.

  1. Sampoerna Agro Tbk (SGRO)

PT Sampoerna Agro Tbk yang beroperasi di Sumatera dan Kalimantan bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan karet, pabrik penghancur karnel, produksi benih perkecambahan, pemanfaatan produk kehutanan non-kayu (sagu), dan lain-lain. Perusahaan ini mulai menawarkan sahamnya pada 18 Juni 2007. Saat ini pemegang saham publik sebesar 32,95% dari total saham yang beredar.

Hingga kuartal ketiga tahun 2021, perusahaan mampu membukukan keuntungan sekitar 521 miliar rupiah. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mana laba perusahaan hanya sebesar 24,8 miliar rupiah.

Selain sepuluh perusahaan di atas, perusahaan perkebunan lain yang tidak kalah menjanjikan adalah Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP), Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA), dan Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT).

Jika Anda tertarik memiliki berbagai saham di atas, gunakan panduan cara membeli saham agar emiten-emiten tersebut masuk pada portofolio Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published.